Friend To Dead

#Chapter1

 "Perkelahian diantara kami terus berlanjut, Kerok dengan sangkurnya terus mencabik - cabik musuh kami, kami ber-4 tidak tinggal diam. Kami langsung menghantam mereka dengan ambisi gila, hingga seketika bos mereka menodongkan pistol dikepala Kerok, seketika itu pula hening mulai menyelimuti suasana ruangan itu. Tak seorangpun dari kami yang berani bergerak.

Cerita ini hanya fiksi belaka apa bila ada kesalahan penulisan atau nama tokoh dan cerita mohon dimaafkan!

  Seperti biasa kegiatan kami adalah malam hari, kami biasa berkumpul saat mabuk - mabukkan. Ya beginilah anak muda sekarang suka hura - hura didunia malam. Sebelumnya perkenalkan nama saya iqbal (gobell), dan keempat sahabat saya yang lain Sopian (kerok), Andre (ketong), Nanda (pengik), dan Alwie. Masing - masing dari kami mempunya sifat yang berbeda, Kerok dengan sifat emosionalnya yang tinggi dan gampang emosi, Ketong dengan sifat santainya yang lebih suka ketenangan dan tidak terlalu suka dengan keributan, Pengik dengan sifat lantangnya yang tak suka diremehkan atau lebih terbilang suka dengan kerusuhan, dan Alwie dengan sifat baiknya yang simpati terhadap sahabatnya, namun dia juga mudah terpancing untuk berbuat hal - hal gila, dan aku sendiri biasa dipanggil Gobell oleh teman - temanku. Aku lebih cenderung suka ikut - ikutan ribut saat salah satu diantara sahabatku ada dalam masalah (cs men).

  Pada malam minggu saat aku sedang berbaring ditempat tidur, tiba - tiba Pengik menelponku dan mengajakku untuk dugem disalah satu diskotik Medan, dan aku pun menyetujui ajakakkannya tanpa bertanya siapa saja yang kesana. Biasa jomblo jadi diajak teman kemanapun saat galau ya ayukk. Lalu tak lama Alwie pun juga menelponku, "Gobell, kemana malam ini, ajak aku ketempat cewek kenapa, suntuk kali jomblo ni (ujar Alwie). Aku menjawab "Haha aku juga jomblo lek, udah nggak ada lagi kenalan cewekku lek. Dugem aja ini malam klo kau mau (kataku). Ok, cepat jemput aku lah (ujar Alwie). Ok lek kuu (kataku).

  Lima belas menit kemudian aku sampai dirumah Alwie dan tak berlama - lama akhirnya kami berangkat menuju rumah Pengik, dan sebelum kami sampai akhirnya kami berjumpa dipersimpangan jalan. Aku lihat sudah ada Kerok dan Ketong juga, kerok membawa motornya sendiri dan Pengik berboncengan dengan Ketong. Lalu kami langsung saja ketempat tujian.

  Setelah 30 menit perjalanan kami pun sampai kediskotik sekitar Medan. Kami masuk dan memesan minuman, lalu duduk santai dimeja kami, dan percakapan pun dimulai.
 "Malam ini kita party gila men, nggak ada yang boleh ngusik kita, kalo ada yang macam - macam kita bantai, Okee!! (ujar Pengik pada kami semua). "Kita sapu rata men..(ujar Kerok dengan nada lantang). "Intinya kita jangan mulai dulu lah, kalo ada yang ngusik kita baru kita ratakan (ujarku). "Seepp, betul tu lekku (ujar Ketong cs dari masa sekolah dulu). "Haha mantap..(ujar Alwie).

  "Adekk...cantik kali lahh, temenin kami dong (ujar Kerok). "Si cewek pun langsung nyamperin kami dan duduk disampingku dan Ketong sambil mengambil sebatang rokok Sampoerna dan dihisapnya. "Yaa.. biar kenapa lo rok biar kami nggak suntuk kali (ujar Ketong). "K***kk...awak yang manggil malah duduk disamping kelen....(ujar kerok dengan nada santai). "Aku pun berkenalan dengan cewek itu yang kudapati ternyata namanya Meysii, dan kami semua pun mengobrol sambil menikmati minuman kami dan makanan ringan kacang. Tak lama Pengik berkata "Dekk...panggil temenmu napa, biar kami bisa asik juga. "Bantar ya bg kupanggil (ujar Meysii). Tak lama datanglah Meysii dan seorang temannya yang lebih menggoda bagi teman - temanku. "Buseettt, yang ini untukku Belll (ujar Alwie sambil tersenyum kepada teman Meysii). Kerok pun langsung berkata "Abang itu nggak punya uang dek, mending sama abang sini (sambil menghidupkan sebatang rokok dengan gaya orang mabuk). Setelah itu aku memutuskan untuk joget biar nggak panas kali, kutinggalkan mereka dengan membawa separuh botol minuman dan berjoget tak jauh dari mereka. Tak lama Pengik pun menyusul dan kami berdua berjoget lasak, hingga aku tak tanpa sadar membuat salah seorang wanita jatuh. "Maaf dek, (ujarku). "Gapapa bang, (ujar sicewek). Kupandang wajahnya walaupun sedikit samar dan gelap, namun tak bisa kupungkiri manis betul wanita ini saat lampu kelap - kelip menyinari wajahnya. Tapi kibiarkan saja, dan tak lama kemudian ketiga teman kami datang bersama kedua wanita cantik tadi. Kami pun berjoget seperti layaknya seorang pemabuk berat.
  Setelah sedikit letih akupun duduk kembali ketempat kami tadi, sambil menundukkan wajah dimeja. Aku sedikit malamun sambil menyambung terus rokokku. Kutolehkan wajahku ke arah kanan dan kulihat wanita tersebut sedang berdiri dan berbincang dengan seorang pria. Dengan penasaran aku memdekat dan mendengar bahwa si pria tersebut meminta uang kepada sicewek, kemudian sicewek memberi yang tak kuketahui jumlah uang tersebut, namun sipria malah menoyor kepala wanita cantik itu. Serontak aku emosi melihat itu, namun tiba - tiba Alwie menarikku dan berkata "Jangan ikut campur Bell..(ujar Alwie padaku). Aku pun dibawa Alwie duduk kemeja kami dan aku duduk lesu karena masih teringat wanita tadi. Kemudian Kerok datang bersama seorang wanita, dia memeluknya dan mereka terlihat asik berjoget dengan suara musik dj yang sedang tinggi. Aku tidak peduli karena mungkin aku sudah sangat mabuk, begitu juga Alwie namun tak kulihat Ketong dan Pengik sedari tadi.
  Tak lama kulihat seorang pria datang bersama temannya menghampiri Kerok yang sedang asik berjoget dengan wanita tadi, kulihat suasana memanas ketika Kerok tiba - tiba dipukul oleh pria tadi, akupun langsung berlari menghampiri Kerok untuk membantunya, disitu kulihat kerok sangat marah, namun kami terlalu mabuk jadi sulit mengontrol diri. Kuhadapi teman - teman dari pria yang memukul kerok tadi, aku kewalahan dan tersungkur kelantai, aku diinjak dan kurasakan bahwa telah pecah botol beer dikepalaku. Aku sungguh emosi dan lansung menghantam mereka dengan ambisi. Suasana pun menjadi memanas dimana kami ditonton oleh banyak orang diruangan diskotik ini. Tak lama Pengik, Ketong, dan Alwie datang. Mereka membantu kami dan memukul kepala mereka dengan botol - botol minuman. Perlawanan kami sungguh tak berimbang karena kami hanya berlima, sedangkan mereka kurang lebih 8 orang. Kudengar kerok berkata "Anj*** mati kau bab*.
 "Perkelahian diantara kami terus berlanjut, Kerok dengan sangkurnya terus mencabik - cabik musuh kami, kami ber-4 tidak tinggal diam. Kami langsung menghantam mereka dengan ambisi gila, hingga seketika bos mereka menodongkan pistol dikepala Kerok, seketika itu pula hening mulai menyelimuti suasana ruangan itu. Tak seorangpun dari kami yang berani bergerak. Akhirnya Kerok dibawa dan kami ber-4 tetap diam ditempat, jika kami ngotot bergerak maka diantara kami pasti ada yang mati. Dan ketika mereka benar - benar pergi, kami pun keluar dari diskotik itu, kami berdiskusi harus mencari kemana. Kami pun memutuskan untuk pergi ke alun - alun. Setelah sampai disana, kami benar - benar bingung. "Cemana ni Belll, apa kata bos Kerok nanti kalo dia nggak balek? (ujar Pengik). Kita harus pikirkan jalan keluarnya Ngikk (ujarku). "Apa kita kedukun aja biar kita tau dimana posisi Kerok, siapa tau dukun itu bisa santet yang bawa Kerok (ujar Ketong). "Betull Tong (ujar Alwie). 
  "Kami memutuskan untuk tidur sejenak dialun - alun tersebut, agar tenaga kami pulih. Dan tiba - tiba hp ku berdering, aku lihat tanpa nama dan nomor yang tidak kukenali, saat itu sudah pukul 5:45 Wib pagi hari. Lalu kucoba angkat dan "Haloo bell, kalian nggak usah cari aku, nanti kalian bisa mati (ujar suara yang sangat kukenali Kerok). "Dasar bodoh (kudengar ditelpon, mungkin suara orang yang membawa Kerok). "Haloo Gobell, kalo kalian mau menyelamatkan kawan kalian ini. Kalian tidak perlu susah - susah. Kalian hanya perlu mengikuti peraturanku (ujarnya dengan keras padaku). "Apa maumu anjeng? (ujarku). "Haha masih sok jagoan juga kau ini, okelah kalian harus mengantar barang yang kujual ini ke Batam (ujarnya padaku). "Apa ituu..? (ujarku). "Sabu - sabu (ujarnya). "Ajg..gila ini sama aja kau ingin membunuh kami semua, kami tidak punya pengalaman untuk hal seperti itu, tolong beri cara lain! (ujarku lagi). "Tidak ada cara lain, jika kalian mau datang segera ke jalan Gatot disitu ada anak buahku dan nanti akan membawa kalian kemari, jika kalian tidak mau ya sudah (ujarnya dengan santai dan mematikan hp). "Haloo...anjg, bangsat (kataku). Ketong pun bangun dan bertanya "Kenapa Ball? (ujar Ketong). "Kau bangunin mereka berdua, kita harus ketempat orang yang membawa Kerok itu (ujarku). Pengik dan Alwie pun bangun, akhirnya kujelaskan apa saja perbincanganku ditelpon tadi, mereka benar - benar tidak bisa jika harus mengantar barang haram itu. "Gimana lagi, cuma itu syarat dia (ujarku). "Kita dijebak ini Bell...(ujar Alwie). "Kita nggak punya banyak waktu, sekarang kesana sambil berpikir untuk rencana kita (ujarku). "Oke.. (dengan nada serempak).

  Setengah jam kemudian kami sampai pada tempat perjanjian tadi, dan kulihat 2 orang menghampiri kami dan mengajak kami untuk mengikutinya, lalu kami ikuti dia hingga sampailah kami pada tempat sepi yang kulihat suasananya benar - benar jelek dan jauh dari warga lain. Kami pun masuk dan dibawa keruang bos mereka. "Kalian punya bakat, jadi saya akan memanfaatkan kalian untuk bisnis saya (ujarnya pada kami). "Yaa iyalah kami bukan anak lemah, jadi apa untungnya sama kami (ujar Pengik dengan semena - mena). "Haha masih bertanya apa untungnya, bukankah kalian ingin menyelamatkan teman kalian (ujarnya pada kami) "Tidakk.. Jika tidak ada untungnya juga pada kami (ujar Pengik lagi). Dan langsung kujawab keras "Apa yang kau pikirkan bodoh, kita harus selamatkan teman kita njg... Kau malah mikir untung pula (kataku). Kelepakkk.....Pengik menghantamku dengan keras hingga aku terjatuh dari tempat duduk, aku benar - benar emosi. Kulihat andre dan Alwie juga marah melihat aku dipukul oleh Pengik. Tapi tak lama kami malah dibawa dan dikurung ketempat mereka biasa menyekap tawanan mereka, disitu kulihat Kerok sambil bergeleng kepala melihat kami. Aku tak tau apa yang dipikirkan Pengik hingga ketika anak buah si bos ajg tadi meninggalkan kami, aku langsung membalas dan memukuk Pengik lagi. "Ajg..apa yang ada dipikiranmu sampai - sampai memikirkan untung (ujarku marah pada Pengik). "Maaf bell, dengarkan penjelasanku dulu, aku nggak mungkin ngomong sama kalian diwaktu mepet, aku takut kalian nggak setuju sama rencanaku. Aku tadi mukul kai kuat supaya kita dikurung dulu sama mereka, inilah tujuanku. Disini kita bisa memecahkan masalah sama - sama (ujar Pengik). Aku pun diam, lalu Ketong bertanya "Jadi apa lagi rencanamu Ngikk? (ujar ketong). Ya ini rencanaku kita kumpul disini sambil memikirkan sama - sama (ujar pengik). "Gini bell, kira - kira kalo barang itu kita sembunyikan dan kita tukar sama uang palsu gimana ? (ujar Alwie). "Nahh gimana tu lekk (ujar Ketong). "Aku nggak yakin, karena kita gatau dapat uang palsu itu dari mana (ujarku). "Kebetulan ada temannya temanku Bell, dia pernah cerita ada teman dia yang bisa membuat uang palsu, gimana kalo kita jumpai temanku ini, terus kita kasih dia barang itu sedikit sebagai penukar untuk uang palsu ini (ujar Pengik). "Tumben otak kau encer Ngikk (ujar Ketong). "Ki**k.. sepele kelen ahh (ujar Pengik). "Ok biar aku bilang kalo kita setuju.
  Kemudian aku teriak memanggil penjaga tempat ini, wooiiii jumpakan kami sama bosmu!! Lalu seorang penjaga datang dan berkata "Kalian jangan berisik ajg.. nanti kutembuskan ini kekepala kalian (ujarnya). "Eh lo kasih laa, lo pilih lah mana lo mau kasih tembak gua punya badan, sebelum lo tembak gua, gua kasih lo jumpa sama malaikat tauu..(ujar Ketong sambil tertawa) "Haha kebenyakan nonton film kau ajg (ujar salah seorang penjaga) dan kemudian bos mereka datang. "Gimana ? Kalian setuju ? (ujar bos mereke pada kami). Oke, gimana peraturannya ? (ujarku). "Kalian bawa barangnya kesana, lalu bawa uangnya kemari lagi dan teman kalian bebas (ujarnya lagi). "Oke.. tapi kami minta juga hasilnya 10% (ujarku untuk memancingnya). "Okee hanya 10%  dan waktu kalian 2 hari, jika 2 hari kalian tidak kemari membawa uang kupastikan leher teman kalian kupenggal dan kalian akan kucari kemana pun kalian pergi (ujar bos mereka kepada kami). "Ok lekk, tapi jumpakan dulu kami sama Kerok sekarang! (ujar Alwie).
  Akhirnya kami dikeluarkan dan melewati ruang dimana Kerok dikurung disitu, dan kami berkata "Kami pasti selamatkan kau teman (ujarku). "Friend To Dead (ujar Pengik dan Ketong). "Ftd (ujar kerok sambil tersenyum dan yakin bahwa kami akan kembali).

  Misi dimulaii...

Pengarang : Muhammad Iqbal Khair

Komentar

  1. Bagus ceritanya, jadi tau mengenai perasa'annya cowok yg sedang mabuk. hehehe

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hehe.. Makasih ya😂 belum siap juga ceritanya kok😂

      Hapus
  2. Tapi itu udah bagus kok.

    kembangkan terus ya..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Makasih kak😊 aku pengen kali jadi penulis, tapi gatau harus nerbitkan dimana

      Hapus
  3. kenapa nggak coba nulis di wattpad?

    itu cuma penulisan dialognya aja yg perlu di perbaiki.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Apa itu wattpad kak ? Emang iya salah penulisan aku itu kak 😊

      Hapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kata Kata Bijak Lelaki Pendosa (puities)

Sajak Cinta - Sedih - Kecewa (puisi pendek)

PUISI BENCANA ALAM | Kemurkaan Tuhan | Sajak Kehidupan

Kata Kata Sedih | Senja & Kenanganmu