Kata Kata Sedih | Senja & Kenanganmu



                          SENJA DAN
                       KENANGANMU



Senja kadang kembali mengingatkanku. Saat aku berusaha sekeras batu melupakanmu. Menjauhimu agar lekas hilang dari ingatanku. Namun ia malah seolah mengajakku kembali padamu. Senja selalu saja membuatku terpukul dengan kepergianmu. Ia sering kali mengingatkan apa - apa yang dulu kusukai darimu. Hingga terkadang membuat sakit dikepalaku. Sebab kini, kamu sudah tidak lagi menyukaiku. Dulu kita sering kali menghabiskan waktu sore melihat datangnya senja. Sebelum akhirnya, kau menyayatkan luka yang dalam ke hatiku. Hingga seolah aku ini ikan yang tak lagi terkena air. Aku menjadi sulit beradaptasi, dan bahkan mungkin bisa mati.

Kini aku benar - benar kehilangan selera memulai kisah baru, sebab telah terpukul pada kenangan sakit dihari lalu. Aku menjadi mati rasa, bahkan sempat membenci semua yang berbau cinta. Aku mencoba seperti biasa, mencoba bahagia seperti dulu.  Menghabiskan waktuku dengan bernyanyi. Mendengarkan lagu - lagu bahagia. Mungkin kupikir itu akan mudah mengembalikan semangatku seperti sedia kala. Menjadikan aku tidak lagi lemah seperti ini, membuat aku tak lagi mengenal yang namanya patah hati. Sebab dulu itu bukanlah hobiku, aku tak pernah berlama - lama ketika hatiku sendu dan pilu. Bahkan dulu aku sering menasehati teman dan sekelilingku, seolah aku menjadi penguat ketika mereka sedang merasa pilu. Tidak seperti sekarang ini, yang suka berlarut - larut dan menjadi lemah ketika patah hati.

Dulu, bersama - sama kita membaringkan diri untuk saling menatap senja. Dipinggir pantai yang juga tak kalah menarik dengan suara ombaknya. Dulu kita sering bersenda gurau disana, membicarakan hal - hal konyol yang membuat kita saling tertawa. Kadang, tiba - tiba kamu memelukku. Mengatakan kamu sangat menyayangiku. Hingga aku menjadi benar - benar terbuai saat itu. Dipinggir pantai juga kadang kamu berlari dengan wajah senyum yang menggoda mataku, kamu juga menyuruhku berlari untuk menangkapmu. Dan karenamu saat itu, aku menjadi melupakan pekerjaan yang terkadang membuat pusing kepalaku. Bersamamu hariku menjadi lebih tenang, dan rasa untuk memiliku juga makin bertambah tak mau hilang.

Namun kini telah jauh berbeda, aku hanya duduk menyendiri saat senja. Dengan wajah yang bimbang, menanggung semua rindu yang telah hilang. Kini aku hanya terpaku memandangi langit senja, dengan mata sayup penuh rasa kecewa. Hingga tiba - tiba air mataku jatuh dan menyadarkanku. Aku tidak boleh lemah, aku tidak boleh berlama - lama. Aku harus bangkit dengan segera, sebab aku harus kembali merasakan bahagia. Walau tidak dengan cintanya, yang pasti aku harus kembali ceria. Biarlah ini menjadikan kenangan, yang akan selalu kusimpan. Semoga senja tidak lagi mengingatkanku tentangmu. Cukup sampai hari ini saja aku merasa sakit dan pilu. Sebab esok, aku ingin bangun dengan tubuh yang lebih segar. Dengan pandangan yang lebih cerah dan tak lagi samar - samar.

      Muhammad Iqbal Khair | 16/02/2018

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kata Kata Bijak Lelaki Pendosa (puities)

Sajak Cinta - Sedih - Kecewa (puisi pendek)

PUISI BENCANA ALAM | Kemurkaan Tuhan | Sajak Kehidupan