Postingan

Menampilkan postingan dari Februari, 2018

Sajak Sedih Menyayat Hati

Gambar
Sekarang bunuh saja aku, keluarkan terus kemampuanmu. Remukkanlah setiap nadi - nadiku. Hantam aku terus dengan segala senjatamu, patahkan lah setiap sendi cinta yang kubangun dulu. Tancapkan tombak itu tepat ke dadaku, biar kau tahu bahwa disana sudah pernah terpahat indah ukiran namamu. Cabutlah ruhku jika itu yang kau suka. Lalu pergilah dan jangan pernah lagi kau menoleh ke arahku. Aku sudah muak mencintaimu, aku sudah letih menyabarimu. Lontarkan terus caci - maki itu, jika itu akan menyenangkan hidupmu. Lakukanlah, aku tidak apa - apa. Meski kini aku sudah hampir lumpuh, sebab ulahmu yang yang terus menyiksa hati kecilku.  Terimakasih telah hadir dalam hidupku, meskipun akhirnya kau campakkan aku. Enyahlah dan menjauh dariku, sebab sudah terlalu dalam sayat luka yang kau tanamkan dulu. Jangan pernah lagi kau temui aku, aku benar - benar ingin lekas melupakanmu. Andai aku dapat memilih, aku lebih memilih tidak mengenalmu. Andai waktu dapat kuputar kembali, aku ingin...

Kata Kata Sedih | Senja & Kenanganmu

Gambar
                          SENJA DAN                        KENANGANMU Senja kadang kembali mengingatkanku. Saat aku berusaha sekeras batu melupakanmu. Menjauhimu agar lekas hilang dari ingatanku. Namun ia malah seolah mengajakku kembali padamu. Senja selalu saja membuatku terpukul dengan kepergianmu. Ia sering kali mengingatkan apa - apa yang dulu kusukai darimu. Hingga terkadang membuat sakit dikepalaku. Sebab kini, kamu sudah tidak lagi menyukaiku. Dulu kita sering kali menghabiskan waktu sore melihat datangnya senja. Sebelum akhirnya, kau menyayatkan luka yang dalam ke hatiku. Hingga seolah aku ini ikan yang tak lagi terkena air. Aku menjadi sulit beradaptasi, dan bahkan mungkin bisa mati. Kini aku benar - benar kehilangan selera memulai kisah baru, sebab telah terpukul pada kenangan sakit dihari lalu. Aku menjadi mati rasa, bahkan sempat membenci se...

Lirik lagu Spoon Rindu Serindu Rindunya | Cover StarMaker

Spoon - Rindu Serindu Rindunya Berikanlah jawaban Huraikanlah simpulan Biar tenang jiwaku Setelah kasih lama berlalu Tidak mungkin kulupa Perjanjian kita Dibawah rumpun bambu Dikala bulan sedang berlalu hoo...hoo..hooo Mengapa terjadi Perpisahan ini Dikala asmara Melebar sayapnya Reff : Mengapa kau pergi Disaat begini Dikala hatiku Terlukis namamu Kalau memang tiada jodoh Apa lagi nak ku heboh Aku malu pada teman Pada semua... Rindu.. Rindu serindu rindunya... Namun engkau tak mengerti.. Hoo..hoo.. Pilu.. Pilu sepilu pilunya.. Namun engkau tak perduli.. Malu.. Semalu malunya.. Namun apa daya.. Orang tak sudi.. Mahu.. Semahu mahunya... Namun apa daya.. Orang dah benci..

Cerita Lalu | Sajak Penyesalan Dari Kisah Dihari Silam

Gambar
LAST STORY 2014 | Sesal dan rindu yang tak berujung Dalam lamunku yang kelam ini, kutuangkan sesal atas piluku dihari lalu. Dengan bait - bait puisi yang mungkin tak indah ini, telah kugambarkan sesal dalam diriku. Dulu, kita pernah punya mimpi bersama, kita pernah saling menyenangkan, dan kita juga pernah punya cerita yang indah. Meski akhirnya aku malah membuatmu kecewa, lalu kita menjadi berpisah. Salahkah aku dulu ketika rasaku tiba - tiba hilang. Biarlah jika kini kamu masih tetap menganggapku lelaki jalang. Sungguh aku tahu diri, tidak mungkin aku pantas mengharapmu lagi. Setelah apa yang dulu terjadi, pasti masih membalulkan perih dan buat kamu benci. Kini kita bagaikan orang asing yang tak lagi pernah menyapa, kita sudah mempunyai hidup yang berbeda. Dan kutahu hidupmu juga jauh lebih bahagia. Tapi sungguh aku menyesali perbuatanku itu, aku menyesal pernah menelantarkan hati tulusmu. Dulu, kau pernah meramu ketulusan dihatiku dengan asa yang menggebu - gebu. Namun bo...

SAJAK RINDU MEGHUNUS SEMBILU | Muhammad Iqbal Khair

Gambar
Aku menjadi sadar selama ini aku tidak pernah memilikimu, kau hanya berpura - pura agar menyenangkan aku. Kau palsukan semua harapanku, kau buat drama ini seolah nyata untuk mimpiku. Menjadikan aku sebagai watak lemah dalam ceritamu. Kau merubah semua alur cerita yang harusnya tidak berpisah, kau berlakon seolah penguasa dalam urusan cinta. Kau terus - terusan menghujatku tanpa kasihan, menghempaskanku tanpa perasaan. Membawaku kedalam problematika sakitnya patah hati. Kau parutkan hati, cinta, dan rindu ini hingga pupus dan menjadikannya tinggal ampas. Kau membuatku menjadi sangat tahu bagaimana kejamnya perasaan yang kau punyai. Kau seolah meredupkan seluruh cakrawala, menurunkan hujan dan kesepian yang panjang. Membuat aku semakin rawan dalam kegelisahan yang semakin hari semakin malang. - Muhammad Iqbal Khair https://www.facebook.com/muhammadiqbalkhair